Kamu adalah bahagia yang datang tepat saat aku butuhkan, saat aku yang memang sedang merasakan penatnya hidup, disaat aku ingin berteriak dengan sekaras-kerasnya tanpa rasa malu. Hadirmu, membuat hati ini tenang, merasa terjaga tanpa rasa tak enak, merasa nyaman tanpa bosan. Kita yang dipertemukan dari yang tidak saling mengenal, sampai akhirnya kita saling memiliki. Dari awal aku mengenalmu sudah terasa ada yang berbeda dari hatiku, percaya diri yang berlebih karena merasa kamu pun punya rasa yang sama sepertiku dari sikap dan perhatian yang kamu beri. Sampai akhirnya memang benar, waktu demi waktu yang berjalan kamupun mengatakan hal indah yang aku inginkan. Akhirnya kita yang semakin hari semakin bahagia, terhancurkan oleh kamu yang hilang kabar entah kemana dan entah apa salahku. Aku cari semua tentangmu, tak ada yang memberitahuku. Entah berlebih atau pantas aku katakan jika aku yang sudah terbiasa denganmu ini, tak dapat bahagia jika tanpamu, air mata demi air mata menetes tanpa jeda disaat kamu yang hilang terlintas dalam pikiran ini. Tuhan, terima kasih telah mengirimkan orang yang menjadi obat di dalam hidupku untuk tetap membuatku tersenyum pada dunia. Namun aku lupa melengkapkan doaku jika seseorang itu hadir, jangan hilangkan dia di hidupku dan buat dia selamanya untukku, bukan hadir sesaat lalu pergi begitu saja tanpa tanggung jawab sudah memberikan rasanya rindu.
Setiap malam sebelum tidur, selalu ada kenang lalu datang yang buatku bersikap datar. Aku tidak tahu kabar pastimu, sekedar basa-basi denganmu di WhatsApp saja, aku hanya berhenti melihat foto profilmu. Dariku kecil dan semakin dewasa, aku mengenal kata rindu dengan maknanya. Jika harus kembali ke masa lalu, rasanya tidak ingin mengenal kata itu. Terlebih, jika aku tahu akan merasakan rindu karenamu. Aku tidak bahagia dengan rindu ini, malah membuat hatiku untuk yang lain tertutup dan mati. Padahal, sebelum kamu pergi juga tujuanmu itu aku, aku selalu menanti rindu itu. Pada intinya, rindu kali ini menyiksa, rindu yang lalu adalah definisi bahagia. Karena rindu yang tidak dapat terbalaskan karena kamu yang sudah dimiliki yang lain. Aku bisa apa, selain menikmati dan menerima. Katanya, rindu dapat hilang dimakan waktu. Nyatanya, semakin lama waktu berjalan, selama itu pula rindu semakin terasa.
Komentar
Posting Komentar