Berakhir bodoh jika aku tidak meninggalkannya, untuk bisa bersamamu. Berakhir gila jika kamu juga tetap bersamanya, namun juga tetap mencintaiku. Berawal dari tatapanmu, yang memang kuyakini benar adalah surga bagi mata ini. Berawal dari ceritamu, yang suara itu tidak akan pernah aku lupakan untuk aku jadikan alunan sebelum tidur dengan hati. Caraku mencintaimu mungkin sama saja dengan pria lain sebelum aku yang hadir di ceritamu, meyakinkanmu dengan kata jika aku adalah orang yang pantas untuk kamu pilih. Gerakku mungkin sama saja dengan orang-orang yang menyayangimu juga, memberimu bunga disaat kamu tidak membutuhkannya namun hanya ingin membuatmu tersenyum. Modusku mungkin sudah tertebak juga, dengan membalas apa yang kamu lakukan di media sosial hanya untuk berharap menjadi obrolan yang berlanjut. Masa depanku memang tidak dapat dipastikan dan tidak terlihat lebih baik dari pria yang kamu mau. Namun, dengarlah. Aku yakin suatu ketika, saat bahagia d