Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Kata Demi Mata

Aku butuh tanganmu, selimut hangat yang mengenggam tangan ini. Aku butuh bibirmu, lukisan nyata tak terjelaskan indahnya. Aku butuh matamu, pelangi yang warnai hidup ini. Kamu yang selalu menjadi juara di hati, aku akan selalu mengiringi di setiap langkahmu. Percayalah aku yang paling mengerti disaat kegelisahan menemanimu, yang paling menenangkan di saat kecewa hampirimu. Kata demi kata aku coba hadirkan demi mata itu, matamu. Namun, jika bibir ini tak berkata, bukan berarti aku tak merasa. Dari aku, yang berkata sesuai ingin hati katakan.  Dari aku, yang mengirimkan rasa tanpa harus lewat kata.  Untuk kamu, mataku. 

Bodoh Atau Apa

Saat kamu siap mati untuknya, belum tentu dia punya rela yang sama. Saat kamu percaya dia yang sejati, dia tak percaya cinta sejati. Saat kamu mendengarkannya, sebenarnya dia berdusta. Saat kamu ditinggalkannya, kamu tetap setia menantinya. Kamu yakin dia bisa berubah, nyatanya dia tak memperdulikannya dengan indah. Kamu yakin dia bisa membaik, tapi semakin hari hati kamu makin tercabik. Kamu yakin dia hanya bosan, tapi sikapnya seperti ingin melepaskan. Kamu yakin dia hanya butuh waktu, nyatanya waktu tak kunjung menjawab pertanyaan kamu. Itu cinta, sayang atau bodoh?

Desember dan Hujan

Akhir tahun di bulan Desember menjadi pilihan langit untuk turunkan hujannya. Tiap kali perjalananku dimulai dia kadang tak ada, tapi saat aku menikmati perjalanan awalku, dia datang. Aku hanya tersenyum atas kedatangannya, memberhentikan diri lalu memakai jas hujan yang kubawa. Aku tak ingin berhenti lama untuk sesuatu yang tak pasti awal dan akhirnya, seperti hujan. Sehebat apapun hujan yang datang, aku ingin menyatu bersamanya. Persiapan sebelumnya apa yang harus dibawa untuk melawati perjalanan bersama hujan, itu penting. Bagiku, hujan dan jarak yang tersisa dari sebuah perjalanan harus tetap dilalui sampai akhirnya datang di tempat tujuan. Lupakan rasa takut, karnanya kita lupa caranya melanjutkan dan menikmati.

Secangkir Es Krim

Teriknya matahari, rasanya seperti ketika rintik hujan datang. Membuatku menikmatinya, larut kedalam rasanya. Saat mataku dan matamu bertemu. Saat jantung ini terasa lebih cepat detaknya. Hari menjadi lebih manis, seperti es krim yang kita nikmati bersama. Cerita demi cerita, kata demi kata kamu sajikan agar aku hanyut didalamnya, ditemani es krim yang sedang melelehkan dirinya tanpa lelah. Rasanya sudah mengenalmu lebih lama dari ini, padahal baru saat itu aku menghetahuimu lebih jauh. Kamu tertawa saat aku berusaha membuatmu tertawa. Kamu mendengarkan ketika aku bercerita tentang diriku. Kamu merespon ketika kata dari mulutku sudah cukup untuk berkata. Akhirnya terlihat beberapa kesamaan kita, yang membuat obrolan semakin panjang tak terasa. Nyaman rasanya menuangkan secangkir cerita denganmu sekaligus menjadi pendengarmu. Jika kamu es krim yang mendinginkan hati ini, sedingin apapun aku ingin menjadi serpihan rindu yang menaburinya. Dan aku akan sebut, "Es krim rasa kam

Saat Kamu Bahagia

Ketika aku melihat kamu bahagia disaat aku bukan lagi menjadi seseorang yang selalu ada di setiap pagimu, kadang aku merasa khawatir apakah dibalik senyum itu masih ada sayatan luka dihatimu? Kadang aku merasa sedih, apa setiap doa yang aku alunkan agar kamu selalu bahagia salah? walaupun akhirnya bukan aku penyebab kebahagianmu. Kadang aku merasa kecewa, apa yang ada di dalam diriku yang tak kamu temukan? sampai akhirnya memilih bersandar dengannya. Kadang aku merasa kalah, yakin mendapat semua yang diingkan kecuali kamu lagi. Kadang aku merasa pecah,

Berharap Sendiri

Entah apa semua ini, permainan atau bukan. Menunggu dalam kebingungan. Atau kamu yang memang berakhir berubah pikiran. Kamu bilang ada saatnya nanti, tapi entah dimana letak kepastian itu. Apa aku ini memang orang yang kamu inginkan atau bukan, entahlah. Biar aku yang pergi, bila aku dan kamu tak menjadi kita. Kamu serasa bayangan, samar-samar tak tertebak. Apa selama ini aku berharap sendiri? Mungin benar semuanya memang tak harus memiliki.