Langsung ke konten utama

Yang Terlupakan


Aku dan impianku kadang memang membuat kamu menjadi terlupa, menyalahkanmu dengan mengatasnamakan apa yang aku kejar ini untuk kamu dan kita lebih baik lagi. Saking sibuknya aku dengan waktuku sampai tak terlintas tanggal dimana aku mengatakan rasa padamu, sampai kamu yang sudah begitu sabar bertemu batasnya dan ingin mengakhiri cerita ini. Aku menyesal untuk ini, kalau boleh jujur apa yang aku kejar ini adalah semangat yang kuciptakan karnamu, hanya saja aku tak dapat mengendalikannya sampai kamu malah kulihat tak ada. Rasa sesal ini membunuhku secara perlahan, atau minimal jangan hindari aku untuk mencoba berusaha menyadari semuanya. Maaf untukku mungkin memang tak ada di dirimu, dan aku sekarang yang merasakan apa yang kamu rasakan, tak dianggap terlihat dan seakan tak dikenal. Namun aku menguatkan hati, setidaknya aku pernah menjadi yang menghangatkanmu disaat dingin grogoti tubuhmu, setidaknya aku rela menghukum hati sendiri karna tak bisa berhenti mencintaimu. Saat awal aku ada, kamu yakin aku ini takkan mengecewakanmu walaupun aku tak berjanji soal itu, namun aku berusaha untuk itu. Begitu saja kamu pergi, belum sempat aku mengemis dan memelukmu untuk tetap diam tak kemana-mana.
Dari aku yang dulu berjuang, dan kini terjatuh kedalam cinta berjurang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulit Melupakan Rindu, Walau itu Sementara Waktu

Setiap malam sebelum tidur, selalu ada kenang lalu datang yang buatku bersikap datar. Aku tidak tahu kabar pastimu, sekedar basa-basi denganmu di  WhatsApp  saja, aku hanya berhenti melihat foto profilmu. Dariku kecil dan semakin dewasa, aku mengenal kata  rindu  dengan   maknanya.   Jika harus kembali ke masa lalu, rasanya tidak ingin mengenal kata itu. Terlebih, jika aku tahu akan merasakan rindu karenamu.  Aku tidak bahagia dengan rindu ini, malah membuat hatiku untuk yang lain tertutup dan mati.  Padahal, sebelum kamu pergi juga tujuanmu itu aku, aku selalu menanti rindu itu.  Pada intinya, rindu kali ini menyiksa, rindu yang lalu adalah definisi bahagia. Karena rindu yang tidak dapat terbalaskan karena kamu yang sudah dimiliki yang lain.  Aku bisa apa, selain menikmati dan menerima.  Katanya, rindu dapat hilang dimakan waktu. Nyatanya, semakin lama waktu berjalan, selama itu pula rindu semakin terasa. 

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Resah Jadi Cinta, atau Luka?

Aku sedang terjebak dalam situasi yang membuatku resah, bagiamana tidak? Sebagian orang berharap aku dimiliki seseorang yang akan melindungiku, dalam waktu yang tidak lama lagi.  Terlepas dariku yang tidak dapat memastikan semua itu, ada yang membuatku resah di hal yang berbeda. Kamu yang sudah kukenal, merangkulku dengan cara yang berbeda. Saat yang lain kurasa merangkul dengan biasa.  Rasanya, selalu bersamamu adalah hal yang aku hindari, namun tidak bisa kutolak.  Apalagi, aku pernah merasakan hal yang sama dengan yang lain, dimana rasa yang kuartikan bahagia hanya berakhir putus asa.  Aku bingung, aku tidak mau jika kamu tiba-tiba pergi dan melepas rangkulanmu sekaligus pergi tanpa sebab.  Aku tidak tahu, mungkin alam semesta tidak menerima kita akan ada. Waktu pun mungkin sama saja, atau hanya perkara menunggu? Entah.  Apapun rasa yang akan menatap, aku akan terima. Mau cinta, ataupun luka.