Langsung ke konten utama

Secangkir Es Krim


Teriknya matahari, rasanya seperti ketika rintik hujan datang. Membuatku menikmatinya, larut kedalam rasanya. Saat mataku dan matamu bertemu. Saat jantung ini terasa lebih cepat detaknya. Hari menjadi lebih manis, seperti es krim yang kita nikmati bersama. Cerita demi cerita, kata demi kata kamu sajikan agar aku hanyut didalamnya, ditemani es krim yang sedang melelehkan dirinya tanpa lelah.

Rasanya sudah mengenalmu lebih lama dari ini, padahal baru saat itu aku menghetahuimu lebih jauh. Kamu tertawa saat aku berusaha membuatmu tertawa. Kamu mendengarkan ketika aku bercerita tentang diriku. Kamu merespon ketika kata dari mulutku sudah cukup untuk berkata. Akhirnya terlihat beberapa kesamaan kita, yang membuat obrolan semakin panjang tak terasa. Nyaman rasanya menuangkan secangkir cerita denganmu sekaligus menjadi pendengarmu. Jika kamu es krim yang mendinginkan hati ini, sedingin apapun aku ingin menjadi serpihan rindu yang menaburinya. Dan aku akan sebut, "Es krim rasa kamu."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulit Melupakan Rindu, Walau itu Sementara Waktu

Setiap malam sebelum tidur, selalu ada kenang lalu datang yang buatku bersikap datar. Aku tidak tahu kabar pastimu, sekedar basa-basi denganmu di  WhatsApp  saja, aku hanya berhenti melihat foto profilmu. Dariku kecil dan semakin dewasa, aku mengenal kata  rindu  dengan   maknanya.   Jika harus kembali ke masa lalu, rasanya tidak ingin mengenal kata itu. Terlebih, jika aku tahu akan merasakan rindu karenamu.  Aku tidak bahagia dengan rindu ini, malah membuat hatiku untuk yang lain tertutup dan mati.  Padahal, sebelum kamu pergi juga tujuanmu itu aku, aku selalu menanti rindu itu.  Pada intinya, rindu kali ini menyiksa, rindu yang lalu adalah definisi bahagia. Karena rindu yang tidak dapat terbalaskan karena kamu yang sudah dimiliki yang lain.  Aku bisa apa, selain menikmati dan menerima.  Katanya, rindu dapat hilang dimakan waktu. Nyatanya, semakin lama waktu berjalan, selama itu pula rindu semakin terasa. 

Tempat Tersendiri

Jika hati adalah ruang yang terisi, kamu ada di ruang yang berbeda. Ruang yang akan selalu terbuka, dan hanya terisi untukmu. Lewat ruangan itu, kamu bebas untuk pergi maupun kembali. Karena di ruangan hati itu, tidak hanya kehadiran kamu secara langsung yang dibutuhkan. Tapi, kenangan yang tercipta untuk terus melekat dalam ingatan. 

Resah Jadi Cinta, atau Luka?

Aku sedang terjebak dalam situasi yang membuatku resah, bagiamana tidak? Sebagian orang berharap aku dimiliki seseorang yang akan melindungiku, dalam waktu yang tidak lama lagi.  Terlepas dariku yang tidak dapat memastikan semua itu, ada yang membuatku resah di hal yang berbeda. Kamu yang sudah kukenal, merangkulku dengan cara yang berbeda. Saat yang lain kurasa merangkul dengan biasa.  Rasanya, selalu bersamamu adalah hal yang aku hindari, namun tidak bisa kutolak.  Apalagi, aku pernah merasakan hal yang sama dengan yang lain, dimana rasa yang kuartikan bahagia hanya berakhir putus asa.  Aku bingung, aku tidak mau jika kamu tiba-tiba pergi dan melepas rangkulanmu sekaligus pergi tanpa sebab.  Aku tidak tahu, mungkin alam semesta tidak menerima kita akan ada. Waktu pun mungkin sama saja, atau hanya perkara menunggu? Entah.  Apapun rasa yang akan menatap, aku akan terima. Mau cinta, ataupun luka.