Akhir tahun di bulan Desember menjadi pilihan langit untuk turunkan hujannya. Tiap kali perjalananku dimulai dia kadang tak ada, tapi saat aku menikmati perjalanan awalku, dia datang. Aku hanya tersenyum atas kedatangannya, memberhentikan diri lalu memakai jas hujan yang kubawa. Aku tak ingin berhenti lama untuk sesuatu yang tak pasti awal dan akhirnya, seperti hujan. Sehebat apapun hujan yang datang, aku ingin menyatu bersamanya. Persiapan sebelumnya apa yang harus dibawa untuk melawati perjalanan bersama hujan, itu penting. Bagiku, hujan dan jarak yang tersisa dari sebuah perjalanan harus tetap dilalui sampai akhirnya datang di tempat tujuan. Lupakan rasa takut, karnanya kita lupa caranya melanjutkan dan menikmati.
Akhir tahun di bulan Desember menjadi pilihan langit untuk turunkan hujannya. Tiap kali perjalananku dimulai dia kadang tak ada, tapi saat aku menikmati perjalanan awalku, dia datang. Aku hanya tersenyum atas kedatangannya, memberhentikan diri lalu memakai jas hujan yang kubawa. Aku tak ingin berhenti lama untuk sesuatu yang tak pasti awal dan akhirnya, seperti hujan. Sehebat apapun hujan yang datang, aku ingin menyatu bersamanya. Persiapan sebelumnya apa yang harus dibawa untuk melawati perjalanan bersama hujan, itu penting. Bagiku, hujan dan jarak yang tersisa dari sebuah perjalanan harus tetap dilalui sampai akhirnya datang di tempat tujuan. Lupakan rasa takut, karnanya kita lupa caranya melanjutkan dan menikmati.
Lalu, alunan musik Efek Rumah Kaca berjudul Desember mengiringi.
BalasHapus“Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember”
Semakin terasalah hati ikut serta di dalamnya..
BalasHapus